Profil Hamba Tuhan

Pdt. Dr. (H.C.) Stephen Tong (Pendiri Gereja dan Gerakan Reformed Injili Indonesia)

Dr. (H.C.) Stephen Tong memulai pelayanannya ketika berumur 17 tahun. Selama 63 tahun melayani, beliau sudah memperkenalkan Kristus kepada lebih dari 33 juta jiwa. Beliau merupakan penginjil yang terkenal di dunia dan sudah berkhotbah di Asia, Eropa, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Dengan fondasi Theologi Reformed, Pdt. Stephen Tong sudah memanggil kurang lebih 450.000 orang untuk menjadi hamba Tuhan penuh waktu. Beliau juga sering kali diundang untuk mengajar pada seminari-seminari di Asia dan Amerika Utara. Sebagai pendeta, Pdt. Stephen Tong mendirikan Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII), Reformed Institute for Christianity and 21st Century di Washington DC, dan STT Reformed Injili Internasional (STTRII) di Jakarta. Beliau juga mendapatkan gelar Honorary Doctorate of Divinity dari Westminster Theological Seminary. Pdt. Stephen Tong sudah menulis 75 buku, antara lain “Iman, Rasio, dan Agama,” “Theologi Penginjilan,” dan “Dosa dan Kebudayaan.” Pdt. Stephen Tong merupakan pendiri dan Presiden dari Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI) yang memiliki cabang di Amerika, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Beliau merupakan anggota Konsultan Internasional dari Lausanne Committee of World Evangelization dan menjadi pembicara utama dalam General Assembly of the World Reformed Fellowship di Johannesburg tahun 2006, Second Lausanne Congress tahun 1989, International Prayer Assembly di Seoul tahun 1984, dan Seminar Leader di Amsterdam (disponsori oleh Billy Graham Association) tahun 1988. Beliau juga menjalankan mandat budaya dengan mendesain dan mendirikan Aula Simfonia Jakarta, sebuah concert hall dengan kapasitas 1227 tempat duduk yang dipertimbangkan sebagai salah satu concert hall dengan akustik terbaik di dunia dan mendirikan Galeria Sophilia dengan koleksi-koleksi kesenian dari dunia Barat dan Timur. Selain itu, Pdt. Stephen Tong juga merupakan pendiri dari Pusat Kajian Reformed bagi Agama dan Masyarakat (RCRS/Reformed Center for Religion and Society), Sekolah Kristen Calvin (sekolah dasar dan menengah), dan Calvin Institute of Technology (perguruan tinggi).

Pdt. Solomon Yo, S.Th., M.Div. (Gembala Sidang)

Pdt. Solomon Yo, S.Th., M.Div. lahir di Kuala Tungkal, Jambi. Melalui siaran radio dan literatur Kristen, beliau mulai mengenal Tuhan. Saat itu beliau masih duduk di bangku sekolah menengah. Sampai suatu pagi, di depan radio, beliau menerima Tuhan Yesus Kristus ke dalam hatinya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Sejak itu beliau merasakan panggilan untuk menyampaikan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus. Untuk mem­perlengkapi diri sebagai pelayan Tuhan, beliau mem­peroleh pendidikan theologinya dari SAAT-Malang (diwisuda dengan gelar Sarjana Muda Theologi, 1991), dan dari STTRII-Jakarta (diwisuda dengan gelar Sarjana Theologi, 1995) serta Master Divinitas (M.Div, 1997).

Beliau pernah melayani di GSRI-Kartini, Jakarta, dan menjadi pustakawan di STTRII-Jakarta, mengajar sebagai guru agama di Sekolah Pelita Harapan, dan pernah mengajar sebagai dosen di Universitas Pelita Harapan serta sebagai pengajar di STRI Jakarta. Pada bulan Februari 2000, beliau mulai bergabung dalam gerakan Reformed Injili di GRII Andhika Surabaya. Beban utama beliau ialah dalam bidang penginjilan dan pembinaan umat melalui pengajaran dan literatur Kristen. Pada tahun 2016, beliau resmi menjadi gembala sidang GRII Andhika. Beliau menikah dengan Elizabeth Tandiono dan telah dikaruniai dua orang putri, yaitu Yofiel Theofila Yo dan Eliora Sofia Yo; dan seorang putra (alm.)

Vik. Esther Teresia, S.E., S.Mus.G, M.Min

Vik. Esther Teresia Tandya, S.E., S.Mus.G, M.Min. lahir dari keluarga Kristen dan orangtuanya aktif melayani di gereja. Sejak usia 4 tahun beliau mulai belajar memainkan elektone, dan ketika duduk di kelas 2 SD beliau sudah mulai mengambil bagian dalam pelayanan musik di sekolahnya sebagai pengiring ibadah sekolah dengan memainkan elektone setiap hari Sabtu. Ia juga telah terlibat aktif sebagai anggota paduan suara di tingkat SD.

Ketika menginjak kelas 1 SMP ia terlibat aktif sebagai pemusik remaja di GKI Ngagel, Surabaya. Pada usia yang ke 17 (kelas 2 SMA), ia memutuskan untuk sidi di GRII Andhika dan aktif terlibat dalam pelayanan paduan suara, pemain elektone di ibadah umum, serta sebagai pemain keyboard di persekutuan pemuda. Ketika menempuh studi kuliah di UK Petra, ia terlibat aktif di Pusat Kerohanian (UKM Bina Iman), dan di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan setelah menyelesaikan kuliah ekonomi di UK Petra, ia bekerja di Ciputra Golf dan Klub Keluarga Sura­baya di bagian keuangan selama 9 bulan, kemudian bekerja membantu usaha orangtuanya selama sekitar 2 tahun.

Pada tahun 2005 ia memutuskan untuk menyerahkan diri sebagai hamba Tuhan full timer dan mengambil studi ke Institute Reformed di danau Sunter (sekarang STT Reformed Injili Internasional), mengambil jurusan musik gerejawi dengan major vocal selama 5 tahun. Pada akhir Desember 2010, ia menyelesaikan studinya dan kembali ke Surabaya untuk secara penuh waktu melayani di GRII Andhika dalam bidang pelayanan ibadah, musik, paduan suara, serta penggembalaan hingga saat ini.

Pertengahan tahun 2018-2021 mengambil studi lanjut di bidang master of ministry in worship and music Leadership dengan major choral conducting di Sekolah Tinggi Teologi Bandung (yang bekerjasama dengan Singapore Bible College). Pertengahan tahun 2021-sekarang menjadi dosen vocal dan piano di STT Reformed Injili Internasional.

Vik. Eny Mangamba, M.Div, M.Th.

Vik. Eny Simbolon, M.Div, M.Th. Lahir dari keluarga Kristen, di mana seluruh keluarganya adalah Kristen turun-temurun, tetapi dari mulai kecil orangtua tidak fokus kepada kerohanian. Sejak Sekolah Minggu sudah terpisah gereja, di mana orangtua bergereja di HKBP, sedangkan anak-anak beribadah di Sekolah Minggu sesuai dengan keinginan mereka. Maka sejak Sekolah Minggu aktif di GPIB Koinonia hingga SIDI di gereja tersebut.

Ketika berada di Persekutuan Remaja, beliau mengambil keputusan untuk menjadi Hamba Tuhan. Tetapi saat itu, pemahaman menjadi seorang Hamba Tuhan masih belum jelas. Ketika duduk di bangku kuliah, justru baru menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi, dan saat itu dilayani oleh kak Ria Pasaribu (seorang staf Perkantas), dalam suatu Persekutuan Penerimaan Mahasiswa Baru. Saat itu, beliau kuliah di jurusan Teknik Industri di Sekolah Tinggi Manajamen Industri, Jakarta. Di situlah awal, di mana beliau mengerti hidup di dalam Tuhan. Walaupun masa kecil bukan seorang yang nakal, tetapi sama sekali tidak mengerti tujuan hidup sesungguhnya. Sejak menerima Yesus sebagai Juruselamat, beliau dibina oleh Perkantas Jakarta, dan dari situlah mengenal GRII (pada waktu itu masih di Granada). Mulai beribadah di GRII dan ikut semua kegiatan yang diselenggarakan oleh GRII. Ikut pembinaan di Perkantas, dan membina KTB di kampus. Selain itu, rindu untuk melayani KTB di HKBP Jatinegara, di mana orangtuanya bergereja. Maka selain melayani KTB di kampus, juga melayani KTB Remaja di HKBP. Juga aktif di persekutuan pemuda GRII Pusat dan memimpin KTB di pemuda GRII Pusat. Dan akhirnya panggilan di masa remaja untuk menjadi Hamba Tuhan, muncul Kembali ketika lulus kuliah dari Tehnik Industri. Tetapi masih diabaikan. Bekerja selama kurang lebih 7 tahun di beberapa perusahaan swasta.

Dan pada akhirnya tahun 1998 memberanikan diri untuk bekerja menjadi staf Institut Reformed, dengan berpikir, cukup menjadi staf, mungkin panggilan menjadi Hamba Tuhan berhenti, karena sudah bekerja di bidang kerohanian. Tetapi ternyata panggilan tersebut sangat mengusik. Pada tahun 2001 memutuskan untuk keluar dan menjadi mahasiswa Institut Reformed (Sekarang STT Reformed Injili Indonesia), lulus dan diwisuda tahun 2003 dengan gelar M.Div.. Setelah lulus, melayani di GRII Malang selama 4 tahun dan pada tahun 2008 pindah ke Surabaya dan melayani di GRII Andhika hingga sekarang. Pada tahun 2014, beliau lulus M.Th. dari STTRII dan melayani para remaja sejak menjadi Hamba Tuhan. Dosen STRIM 2003-2007, Dosen STRIJ, dan juga guru Logos sampai dengan sekarang dan terlibat aktif dalam pelayanan penginjilan.

i-logoimg-w.png

"Orang yang memiliki hidup berkelimpahan adalah orang yang berani menjadi saksi Allah di tengah-tengah kesulitan, pada waktu dianiaya dia tidak mudah tumbang"

Pdt. Dr. Stephen Tong | Kebaktian Tahun Baru 2021

× Ada Pertanyaan ?